Desa Mekarsari adalah merupakan Hasil dari Pemekaran Desa Sindangsari Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran Sejak Bulan April Tahun 1984 Asal-usul Desa Mekarsari, Nama Desa yang dipergunakan Desa Mekarsari sejak berdirinya hingga sekarang berasal dari nama Mekar yang artinya adalah Pemekaran Sedangkan Sari diambil dari kata betah (bahasa Sunda) yang artinya enak atau nyaman. Maka dengan dimekarkannya desa ini diharapkan memberi rasa kenyamanan kepada warga masyarakat desa Mekarsari.
Dalam struktur pemerintahan, Desa
Mekarsari merupakan hasil dari pemekaran dari Desa Sindangsari Kecamatan
Cimerak Kabupaten Pangandaran sejak bulan April Tahun 1984. Nama Desa Mekarsari
digunakan oleh Pemerintah Desa Mekarsari sejak berdiri hingga sekarang yang
berasal dari nama Mekar yang artinya Pemekaran, sedangkan Sari diambil dari
kata betah (bahasa sunda) yang artinya enak atau nyaman. Maka dengan
dimekarkannya desa ini diharapkan memberi rasa kenyamanan kepada warga
masyarakat Desa Mekarsari.
Adapun orang-orang yang pernah menjabat
sebagai Kepala Desa Mekarsari dari mulai berdiri tercatat sebagai berikut:
No
|
Nama
|
Tahun
|
Masa Jabatan
|
Ket
|
1
|
AJA JAELANI
|
1984 – 1999
|
15 Tahun
|
|
2
|
JUDIN SAMSUDIN
|
2000 – 2001
|
2 Tahun
|
PJS
|
3
|
UCE HASID
|
2002 – 2008
|
6 Tahun
|
|
4
|
UCE HASID, S.IP
|
2008 – 2013
|
5 Tahun
|
|
5
|
JUDIN SAMSUDIN
|
2013
|
2 Bulan
|
PJS
|
6
|
ROHIMAT
|
2014 – 2019
|
6 Tahun
|
|
7
|
ROHIMAT
|
2019 – 2022
|
3 Tahun
|
|
6
|
OTONG SUGIANTO, S.Sy
|
2022
|
Plt.
|
Sejak berdiri, Desa Mekarsari membawahi
3 (tiga) Dusun dari hasil pemekaran desa induk yaitu Desa Sindangsari Kecamatan
Cimerak Kabupaten Pangandaran. Dari 3 (tiga) nama Dusun tersebut yaitu Dusun
Citelu, Dusun Rantobatang dan Dusun Sukasari. Sedangkan sekarang Desa Mekarsari
membawahi 5 (lima) dusun karena ada pemekaran dusun yaitu Dusun Purwosari dan
Dusun Purnajaya.
Tanah-tanah yang terletak dalam wilayah
Desa Mekarsari pada saat sekarang diletakan berbagai hak diatasnya hukum yang
berasal dari tanah negara kepunyaan raja Zaman dahulu (verseladen). Bata-batas
Desa Mekarsari dari sebelah barat adalah Sungai Cimedang/Kabupaten Tasikmalaya,
sebelah utara Desa Sindangsari, sebelah timur Desa Sukajaya/Sungai Cibening dan
sebelah selatan adalah Desa Kertaharja.
Hubungan dengan Desa-Desa lain terutama
dengan Desa tetangga di lingkungan Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran
bagian selatan sangat erat, baik dibudang pemerintahan, sosial, ekonomi dan
budaya. Penduduk Desa Mekarsari yang sekarang menjadi warga masyarakat Desa
Mekarsari adalah merupakan penduduk asli walaupun semula diantara mereka
merupakan pendatang dari kabupaten lain, seperti Kabupaten Tasikmalaya,
Kabupaten Ciamis dan Jawa Tengah.
Walaupun peninggalan pengaruh raja-raja
zaman dahulu ditemukan dipetilasan-petilasan yang dapat dijadkan benda-benda
yang bernilai sejarah, namun ada semacam petilasan/paninggalan berupa
makam-makam yang dikelola oleh masyarakat Desa Mekarsari dan dianggap sebagai
keramat nenek moyang.
Adapaun keramat-keramat tersebut
diantaranya:
1. Keramat
Raden Arya Wangi dan Raden Arya Padoman yang berada di Dusun Rantobatang;
2.
Keramat
Cikahuripan dan Makam Sembah Wirajaya yang terletak di Dusun Citelu.
Sejak berdiri, di Desa Mekarsari terjadi
kejadian-kejadian penting berupa kejadian baik maupun kejadian buruk yang
berpengaruh dalam sejarah dan perkembangan Desa Mekarsari diantanaya:
No
|
Tahun Kejadian
|
Peristiwa Baik
|
Peristiwa
Buruk
|
1
|
1984
|
Tahap awal pembentukan Desa Mekarsari melalui pemekaran
dari Desa Sindangsari
|
|
2
|
1985
|
Pemilihan umum Kepala Desa dengan calon tunggal, Bpk. Aja
Jaelani yang selanjutnya menjadi Kepala Desa pertama di Desa Mekarsari
|
|
3
|
1985 – 1986
|
Pembangunan kantor desa baru
|
|
4
|
1987
|
ü
Pembangunan
gedung serbaguna
ü
Pembangunan
sarana infrastruktur
ü
Pembangunan
jembatan beton sebanyak 15 unit yang menghubungkan antar desa, antar dusun
oleh PT. PIRBUN V Cimerak
|
|
5
|
1989
|
ü
Pelaksanaan
penyertifikatan tanah masyarakat secara massal dengan luas 297 Ha melalui
prona
ü
Rekavling
plasma seluas 1.094,25 Ha
|
|
6
|
1993
|
Pemilihan Kepala Desa dengan 2 (dua) calon yaitu Bpk.
Aja Jaelani dan Ibu Rukasih yang dimenangkan oleh Bpk. Aja Jaelani
|
|
7
|
1996
|
Pengaspalan jalan desa sepanjang 4.750 x 3 m oleh
PT.PIRBUN V CIMERAK
|
|
8
|
1997
|
Demonstarsi terhadap Kepala Desa akibat salah paham
mengenai bantuan dari pihak ketiga
|
|
9
|
1999
|
Kepala Desa, Bpk. Aja Jaelani meninggal sebelum habis
masa jabatannya
|
|
10
|
2000 – 2001
|
ü
PJS
Kepala Desa oleh Bpk. Judin Samsudin
ü
Mendapat
bantuan sejuta pohon buah-buahan dari Yayasan Bumi Indonesia Hijau, Jakarta
|
|
11
|
2002
|
Pemilihan Kepala Desa dengan calon 7 orang yang
dimenangkan oleh Bpk. Uce Hasid
|
|
12
|
2008
|
Peletakan batu pertama pembangunan GOR baru dengan
ukuran 9 x 32 m (disayangkan pembangunannya belum rampung smapai saat ini
karena kurangnya dana)
|
|
13
|
2009
|
Pemilihan Kepala Desa dengan Calon Tunggal (UCE HASID,
S.IP)
|
Bencana alam gempa bumi 5,9 SR yang menyebabkan 130
bangunan/rumah warga rusak
|
14
|
2010
|
Bantuan korban bencana alam/gempa bumi dari pemerintah
melalui BPBD
|
|
15
|
2013
|
Pemilihan Kepala Desa dengan calon 5 orang yang
dimenangkan oleh Bpk. Rohimat
|
|
14
|
2015
|
Bantuan Dana Desa yang membuat sarana insfrastruktur
meningkat samapai sekarang
|
|
15
|
2016
|
Bantuan P3IP untuk infrastruktur Jalan
|
|
16
|
2017
|
Gempa Bumi di Pangandaran yang menyebabkan 250
bangunan/rumah rusak
|
|
17
|
2018
|
ü
Pemilhan
Angota BPD baru
ü
Bantuan
korban bencana alam/gempa bumi dari pemerintah melalui BPBD
|
|
18
|
2019
|
Bantuan bibit cengkeh kepada kelompok tani sebanyak
3000 pohon
|