"LESTARI ALAMKU SEHAT HIDUPKU, AYO TURUNKAN EMISI GRK" dengan misi tersebut berharap dapat melestarikan alam di sekitar Desa Mekarsari.
Meskipun memiliki manfaat ekonomi dan ekologi yang menjanjikan, aren (Arenga pinnata Merr) masih belum dibudidayakan secara masif dan intensif. Di banyak daerah, pembenihan aren masih bergantung pada pola pembenihan alamiah, yakni dengan mengandalkan bantuan hewan seperti luwak atau musang.
Aren --
atau kawung, dalam bahasa Sunda -- adalah tanaman multifungsi. Nyaris semua
bagian dari tanaman ini bermanfaat. Dengan akarnya yang menghujam kuat ke dalam
tanah, pohon aren dapat diandalkan sebagai pencegah erosi maupun longsor.
Adapun daunnya yang cukup lebat dan batangnya yang tertutup balutan injuk
membuat tetesan-tetesan air hujan, sederas apa pun, tidak pernah langsung bisa
menggerus permukaan tanah.
Pohon aren
tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Mulai dari Aceh, Banten, Bengkulu,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua,
Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera Utara hingga
Sumatera Barat.
Aren dapat
tumbuh di hampir semua lahan, termasuk di lahan yang kering dan kurang subur.
Pohon ini dapat tumbuh pada ketinggian mulai dari 9 meter hingga 1.400 meter di
atas permukaan laut. Namun, yang paling baik bagi pertumbuhan pohon aren adalah
pada ketinggian 500 meter hingga 800 meter di atas permukaan laut, dengan curah
hujan lebih dari 1.200 milimeter setahun.
Selain
kolang-kaling (cangkaleng), salah satu produk makanan yang dihasilkan dari aren
yang paling kita kenal dewasa ini adalah gula aren. Gula aren ini dihasilkan
dari nira hasil sadapan pohon aren. Sebelum mewujud sebagai gula, nira
dipekatkan dengan cara dipanaskan hingga kadar airnya sangat rendah (kurang
dari 6 persen).
Sebagian
besar produk gula aren di negeri ini masih dihasilkan lewat proses pengolahan
tradisional dan merupakan produk home industry alias industri rumahmtangga.
Gula aren
mengandung berbagai nutrisi seperti potassium, antioksidan, kalsium, zinc
maupun zat besi. Peluang pasar gula aren cukup bagus. Permintaan ekspor produk
gula aren tergolong besar. Banyak negara meminati produk gula aren Indonesia.
Sayangnya, permintaan ekspor yang besar itu belum sepenuhnya dapat dipenuhi
karena terkendala oleh keterbatasan hasil produksi selama ini.
Selain
gula, pohon aren juga dapat menghasilkan produk berupa tepung. Bahan baku utama
tepung aren yaitu batang pohon aren, yang telah berusia sekitar 15 tahun.
Tepung aren banyak dipakai untuk keperluan bahan campuran pembuatan bakso,
hunkwe, mi, bihun, kerupuk, cendol dan aneka makanan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar